Partai Politik (Parpol) merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh masyarakat dengan berazaskan "kepentingan kelompok". Definisikan sederhana tersebut mengandung pemahaman bahwa setiap partai politik memiliki prioritas kepentingan yang berpihak pada satu golongan dan bukan pada rakyat (masyarakat umum). Kepentingan-kepentingan individu didalam parpol-lah yang sesungguhnya diperjuangkan dalam setiap visi, misi dan strategi yang dikemasnya, dengan flatform bersifat simbolis dan egois dalam upaya memperoleh simpati dan atau dukungan moril (bahkan materi) dari masyarakat.
Kepentingan kelompok adalah "kepentingan" orang-orang (anggota) yang terlibat didalam penyelenggaraan organisasi yang mengambil keuntungan dari simpati masyarakat (yang memilihnya). Kekuatan parpol sangat bergantung pada besaran simpati masyarakat. Ini berarti bahwa setiap parpol secara "terpaksa" menyelaraskan seleranya dalam membangun komunikasi dengan masyarakat demi menjadi bagian dari masyarakat. Apa yang kita sebut sebagai aspirasi masyarakat, harapan masyarakat adalah asupan yang sangat potensial untuk kelangsungan hidup sebuah parpopl.
Ketika berbicara masalah kepentingan, sesungguhnya kepentingan individu dalam organisasilah yang menjadi konteks utamanya. Politikus sejati selalu terselubung dalam simpati masyarakat, dengan mengatasnamakan rakyat dalam setiap aksinya. Kepentingan-kepentingan yang saya maksud meliputi :
- kepentingan jabatan dalam pemerintahan;
- kepentingan yang bersifat ekonomis
Bohong ! Jika korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam pemerintahan Kabupaten Subang bisa dihapuskan. Mengapa demikian; karena kemunafikan menjadi karakter setiap pejabat . Jabatan yang diperjuangkan dengan pengorbanan yang sangat besar, mengorbankan materi dan "keyakinan".
Percaya atau tidak percaya, sebenarnya tiap parpol tidaklah memiliki kelimpahan ruahan materi (berupa dana) yang sebanding dengan besaran kewajiban yang harus dibayarnya. Pemecahan masalah ini hanya satu; partisipasi masyarakat.
Fungsionalitas parpol pun berubah haluan (180 derajat); sifat organisasi parpol yang nonprofit berubah menjadi organisasi profitable. Bagai sebuah perusahaan besar dengan merek dagangnya yang sudah terkenal, parpol mengajukan proposal investasi, menjanjikan prospek, mengobral janji. Bargaining position ditawarkan dan kontrak-kontrak terselubung tersusun.
Konsekuensi pertama; serah terima dana taktis dari investor kepada parpol sebagai bentuk kesepakatan kolektivitas partisipasi.
Konsekuensi kedua; variabel jasa yang harus dibayar dengan fasilitas keuangan yang menguntungkan secara ekonomi (berupa proyek-proyek pembangunan) serta fasilitas administasi yang dipermudah dan instant.
Konsekuensi ketiga; memfasilitasi agen dan kolektor yang mampu membeli suara rakyat.
Tiga konsekuensi diatas, tak terhindarkan, menjadi alasan mengapa kolusi (perkeroncoan/pengkronian) mustahil untuk dihilangkan. Parahnya, deal-deal politik dan lobi-lobi antara parpol dan masyarakat (investor dan agen politik praktis) adalah kontrak yang memposisikan para pejabat sebagai pihak penghutang dan menggiringnya untuk masuk dalam lingkaran setan korupsi. Deal is deal, hutang harus dibayar. Tidak mungkin dibayar dengan gajinya yang terbatas. Jalannya hanya satu yaitu merusak tatanana pemerintahan, tatanan administratif, merusak kualitas dan produktivitas serta merusak mental sumber daya manusia. Astaga ! Seorang pejabat mengaku membangun negeri ini, tapi menebar wabah yang merusak semua aspek kehidupan masyarakat, demi kepentingan pribadinya, kroninya dan agen-agen. Jelas, mana mungkin korupsi begitu saja bisa dimusnahkan.
Ada kenikmatan-kenikmatan yang didapatkan oleh mereka yang terikat dalam kontrak korupsi dan kolusi, yaitu ;
- jaminan memperoleh proyek-proyek yang menguntungkan secara ekonomis,
- jaminan memperoleh peluang membuat keputusan yang memihak
- kepuasan dalam berbuat perkeliruan dan dosa bersama-sama
Pilkada ! layaknya adalah sebuah proses memilih dan membentuk tim yang bertugas memimpin dan membuat kebijakan publik dalam pembangunan daerah. Seperti sebuah permainan, pesta demokrasi ini menuntut kemenangan dan memerlukan loyalitas dan partispasi (power accumulated). Bagi parpol, pilkada menjadi salah satu jalan terpercaya dalam mewujudkan tujuan rumah tangganya.
Partai politik, ibarat sebuah mobil yang bernilai guna saat melaju mengantarkan baik sopir maupun penumpangnya ke tujuan yang sama untuk kepentingan bersama.
Partai ibarat penyair, yang bersyair kadang terdengar lirih nan berbisik, kadang berteriak lantang. Kadang menyuarakan tembang kesedihan dan kegalaun, kadang memaparkan kesenangan. Kadang merayu, merajuk atau penuh amarah. Ada malu-malu, ada yang tak tahu malu.
Partai ibarat sepasang tangan yang sarat energi melukiskan masa depan, menampar kekeliruan, atau menebarkan ancaman. Tapi kadang tiada berdaya, mencari rangkulan dan pegangan walau terpaksa akhirnya kaki harus melangkah.
Partai ibarat rumah, yang dihuni sekelompok orang dengan berbagai kepentingan dan konflik orang-orang didalamnya, kadang membuat tetangga bangga penuh pujian, kadang membuat gerah dan melahirkan caci-maki.
Partai ibarat toko, yang mempertontonkan keistimewaan, yang menjual barang mahal atau murahan, serta menawarkan kepuasan bagi pembelinya.
Partai ibarat hati, ada ambisi yang harus diraih, ada kebenaran yang dipersalahkan, ada hasrat yang tersirat dan tersurat.
Sudah pasti setiap partai memiliki tujuan, dan cara untuk bisa sampai ke tujuannya. Sudah pasti pula setiap partai berkepentingan dengan pengurus dan anggotanya untuk menghimpun bargaining, untuk memperoleh loyalitas, untuk menggerakkan ambisinya.
Bargaining adalah simbol kapasitas personal yang berpotensi menentukan "positioning" partai dalam mekanisme politik secara umum. Propaganda yang baik, loby yang baik dan menghasilkan kontrak politik yang baik (menurut partai) adalah produk dari kekuatan bargaining. Bargaining juga menjadi sangat penting ketika parta harus berliku-liku mengendarai kendaraannya dengan aman dan sampai tujuan; ketika harus bersyair, berjibaku dan berkarya; atau ketika harus berumah tangga dengan harmonis; serta ketika harus memamerkan performa yang ciamik.
Sudah pasti masyarakatlah yang berkepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan, karena oleh masyarakatlah pemerintahan (organisasi pemerintah) itu dibentuk. Sudah pasti tidak setiap anggota masyarakat jadi bagian dalam organisasi pemerintahan, maka fahamnya adalah masyarakat harus memilih dan mewakilkan aspirasinya kepada sekelompok orang yang disebut pimpinan pemerintahan daerah.
Sudah pasti pemerintah daerah berkepentingan terhadap harapan dan cita-cita masyarakatnya, tetapi dia bukanlah "mekanik otomatis" yang mampu secara otomatis menampung aspirasi yang berkembang dalam masyarakat. Pemerintah (negara) sangat sadar kesejahteraan dan kemakmuran adalah hak rakyat yang harus terpenuhi. Ada kewajiban yang dilaksanakan mengenai hak tersebut. Tapi pemerintah juga sadar ada kesenjangan yang permanen dan abadi dalam penyelenggaraan pembangunan bangsa yaitu soal aspirasi.
Kesenjangan dalam mekanisme aspirasi kepemimpinan dan cita-cita rakyat menjadi ruang gerak bagi partai politik. Paradigma bahwa rakyat membutuhkan partai politik dilukiskan. Konsep hubungan pemerintah dan partai politik digambarkan. Maka layaknya jamur di sekam padi, partai politik di Kabupaten Subang tumbuh subur tak terelakan.
Circle Influence (lingkaran pengaruh), itulah yang dilahirkan dari setiap materi, termasuk individu, pemerintah dan partai politik. Masing-masing, secara terpisah, memiliki kekuatan yang berbeda dalam kapasitasnya saling mempengaruhi. Karenanya setiap partai politik berlomba-lomba menemukan strategi yang efektif dalam meraih simpati masyarakat (sebagai kekuatan utama) yang terbungkus dengan istilah aspirasi masyarakat. Akhirnya, organisasi kepartaian melahirkan dirinya sendiri untuk menjembatani kesenjangan rakyat dan pemerintah, sampai kemudian "partai menjadi organ vital dalam dinamika bernegara dan berbangsa" dan menentukan kualitas kepemimpinan dan keberhasilan pembangunan masyarakat.
Sebelum menutup tulisan ini, saya ingin menyampaikan tips atau saran dengan harapan bermanfaat bagi yang membaca tulisan ini, khususnya masyarakat Kabupaten Subang.
Tips dan saran bagi masyarakat yang berminat menjadi calon anggota parpol (aktif dalam dunia politik praktis)
- bagi yang ambisi meraih jabatan di pemeritahan; ia harus kaya materi untuk mengangkat popularitas dan demi pencitraan di mata masyarakat, jika prestasi tidak mumpuni (pas-pasan); kompromi membangun kroni dan atau komunitas;
- pilih partai yang miskin, untuk mempercepat positioning didalam kepengurusan;
- pilih partai yang baru muncul, terutama yang didanai dari pusat;
- jangan pilih partai yang tidak berbobot menggalang massa, sebab kemenangan anda ditentukan oleh suara massa
- jangan pilih partai yang tidak mengakomodasi kepentingan pribadi, barangkali partai itu tidak sepaham dengan tujuan kita
- jangan menjadi anggota partai kalau tidak memiliki loyalitas, ambisi dan bargaining terhadap partai
- lebih baik berdikari menghindari kroni yang berbuat makar dan dosa bersama
Tips dan saran bagi masyarakat yang berminat investasi melalui organisasi parpol
- pilih partai yang meyakinkan, yang biasanya menang dalam pesta demokrasi
- pilih partai yang agen-agennya agresif
- jangan siakan dana anda untuk partai yang tidak memberikan anda keuntungan finansial
- jangan berinvestasi, jika anda punya hati nurani
Tips dan saran bagi masyarakat yang berminat menjual jasa agen pada parpol
- pastikan fasilitas dan akomodasi anda dapatkan;
- pastikan jaminan yang diberikan untuk jasa yang diberikan;
- jangan mengecewakan pihak pengguna jasa (parpol);
- latih dan matangkan kemampuan anda dalam membual, menekan dan merayu;
- bawa teman-teman yang membutuhkan dana segar untuk kebutuhan hidup hari itu;
- jika anda mencintai masyarakat keluarga anda dan masyarakat anda sebaiknya tutup dan berhentilah jadi agen politik.
Tips dan saran bagi masyarakat yang berminat membuat partai politik
- buatlah parpol yang mendukung aktivitas hiburan atau entertainmen yang disukai masyarakat;
- cari nama yang seksi, agen yang seksi;
- pastikan anda nomor satu didalam partai itu;
- kalau serius dalam kepentingan partisipasi membangun carilah pengurus dan agen yang memiliki bargaining dalam intelektual dan loyal serta ambisius;
- low profil terhadap masyarakat tapi powerfull terhadap partai lain;
- akui keunggulan partai lain, lakukan kompromi, mengalahlah untuk sesuatu yang kita pentingkan;
- pastikan hati nurani anda untuk siap dicaci atau dipuji;
- aktiflah berkomunikasi dengan massa, tunjukkan anda mampu.
Tips dan saran bagi masyarakat yang akan menjual suara (aspirasinya) pada parpol dalam pelaksanaan pilkada khususnya
- anda butuh dana segar, mintalah 100 ribu dan janjikan keluarga anda menyerahkan suara anda dan keluarga anda untuk parpol tersebut;
- jangan tolak rejeki yang dilemparkan oleh parpol lainnya;
- tidak usah fanatik, ini tidak menguntungkan bagi anda;
- jangan pernah menyesali pilihan anda, jangan juga mengutuk pilihan orang lain (apalagi partai pemenang pemilu);
- jatuhkan pilihan pada partai yang menurut anda terbaik dan bertanggung jawab terhadap janjinya;
- Ingat ! pilihan anda menentukan pemimpin seperti apa yang dihasilkan pasca pemilu. Pilihan terbaik atau terburuk tergantung anda
Tips dan saran bagi organisasi partai politik di Kabupaten Subang
- Fokus menawarkan program pembangunan;
- Base to data itu lebih baik dalam membuat propaganda politik;
- Unik dalam berkampanye;
- Rekrut agen yang berperilaku sopan dan berpendidikan. Ingat ! masyarakat Subang tidak bodoh walau sering dibodohi;
- Inventarisasi dukungan materi dengan bunga 0%;
- Untuk parpol yang ambisi mengejar memenangkan jabatan di pemerintahan: pastikan calonnya bisa membayar hutangnya setelah menjabat;
- Minta DP 10% dari besarnya kebutuhan promosi;
- Siapkan sektor-sektor proyek yang bisa dicadangkan untuk mengganti jasa agen;
- Kompromi terhadap LSM nakal dan sangar;
- Lempar batu sembunyi tangan, rekrut agen non pribumi;
- Siapkan akomodasi pasukan komando yang bergerilya menghimpun massa;
- Anda ingin melahirkan pemimpin yang mencintai rakyat, yang memperjuangkan nasib rakyat: jadikan partai anda bebas KKN, tidak kompromi dengan kecurangan, siap miskin, jangan menjual keyakinan sendiri dan kepercayaan masyarakat dengan kemunafikan
- Partai anda ingin memberikan kader terbaik bagi masyarakat: pilih calon pemimpin yang berdedikasi dan loyal terhadap masyarakat, tidak peduli jika itu bukan anda.
- Siap-siaplah menerima teror disetiap aktivitas pembangunan masyarakat: jika partai anda menang dengan cara yang ksatria (meraihnya dengan jalan yang benar dan berjuang untuk kebenaran)
- Anjing menggonggong kafilah berlalu, inilah lagu kebangsaan partai anda
- Takut dosa berbuat salah: bubarkan partai anda
- Takut miskin tak kebagian jatah: kompromilah
- PILIHAN ANDA dan NASIB RAKYAT sungguh tergantung pada anda WAHAI KAUM POLITIKUS
Penutup
Wekasan teu aya maksad kanggo ngaganggayong utek sangkan lampah teu uni. Sim kuring mung hawatos ka nasib irup-uripna baraya sadaya.Teu kirang pangharepan nu disuhun iwal ti kaholtalna repeh rapih tata tengtrem tur gemah ripah lohjinawi pangeusi wewengkon Subang. Sing puaspaos ceurik getihna kanyeuri karuhun dinalangsakeun ku dengeun. Sing bisa ngariksa diri bari ngaji, bisi teu tajian bisi teu kauji. Mung diri nu lampah nu randap rasa. Lain kuring, lain anjeun, lain oge deungeun; tapi urang sadaya nu ngulampreng diieu wengkon nu tangen waler dina hade gorengna lalakon urang na ngawangun diri urang sarerea.
Saha bae, kasab naon wae, parte jeung jabatan nu kamisalkeun; pokona sakabeh baraya sing eling palampahan, sing pada surti kana pangartina baraya. Tong nyumput dina caang, da nyumput dina poek oge kaambeu bau katembong raga. Nu hade katingali hadena bari teu disambat oge. Nu goreng katingali gorengna bari teu dicarek oge.
Rahayat geus pada pinter, lain mangsana dibobodo. Rahayat geus bisa milih, lain wancina digilir kariwueh. Mun baraya masih boga rasa rumasa, gede keneh sieun ku wirang, geuwat Istighfar ka Gusti. Jalma munafek lain urusan sim kuring, eta mah hirup anjeun keur anjeun. Mung omat ulah jail kaniaya, nyeuri raga mah karasa, matak panas ceuli, matak beureum panon, matak heab hawa, matak heuras genggerong, balukarna matak pondok pikir hampang leungeun.
Sakitu anu kateda, punten nu kasambat kasambit, bilih kirang tata kirang tita na wangun basa, sanes bade ngahudangkeun maung sare, sanes ngajar ngojak ka anak meuri; da sim kuring uninga baraya sanes maung sanes oge meuri, baraya mah leuwih luhur martabatna salaku jalma. Mung kade tikosewad, komo bari ragrag martabat mah, isin bilih diseungseurikeun ku anak maung jeung anak meri.
Wassalam !